KERANGKA
KERJA ACUAN
TERM OF
REFERENC (TOR)
OLEH:
SIAMRUN
D1B1
12 037
JUDUL
:
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN
KAKAO MELALUI TEKNIK SAMBUNG PUCUK
SURVEY PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KELAPA
SAWIT( Elaeis
quenensis Jacq)
DI KECAMATAN LANGGIKIMA KABUPATEN KONAWE UTARA
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2015
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesesuaian
lahan perlu diperhatikan untuk tanaman budidaya untuk mendapatkan pertumbuhan
optimal, walau tanaman kelihatan dapat tumbuh disuatu wilayah, akan tetapi
setiap jenis tanaman mempunyai karakter yang membutuhkan persyaratan yang
berbeda-beda. Dengan demikian supaya produksi dapat optimal maka harus
diperhatikan antara kesesuaian lahan untuk pertanian dan persyarat tumbuh untuk
tiap jenis tanaman. Evaluasi
lahan merupakan proses pendugaan mengenai potensi lahan untuk bermacam
alternatif penggunaan lahan (Abdullah, 1993).
Survei
tanah adalah metode
atau cara mengevaluasi lahan guna mendapatkan data langsung dari lapangan.
Kegiatan survey terdiri dari kegiatan lapangan, membuat analisis data,
interpretasi data terhadap tujuan dan membuat laporan survey. Survey tanah
menurut Abdullah (1993) merupakan pekerjaan pengumpulan data kimia, fisik,
biologi dilapangan maupun di laboratorium dengan tujuan penggunaan lahan umum
maupun khusus. Suatu survey tanah baru memiliki kegunaan yang tinggi jika
teliti dalam pengambilan sample, deskripsi dan analisa data serta interpretasi
yang dilakukan sudah tepat atau benar.
Kecamatan
Langgikima merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe Utara
yang merupakan daerah perkebunan dengan komoditi kelapa sawit. Informasi
mengenai kelas kesesuaian lahan untuk perkebunan kelapa sawit masih sangat
terbatas. Oleh karena itu penelitian evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman
perkebunan kelapa sawit ditempat ini perlu dilakukan mengingat lahan ini masih
memiliki lahan yang luas
sebesar 13.633 ha dan berpotensi untuk pengembangan
perkebunan kelapa sawit. Dengan informasi kelas kesuaian lahan untuk
pengembangan tanaman kelapa sawit ini diharapkan dapat dilakukan alternatif
namajemen praktis yang tepat, guna meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit
ini.
B.
Maksud
dan Tujuan
Maksud dari penelitian
ini yaitu sebagai bahan informasi untuk peneliti-peneliti kedepan mengenai
ksesuaian tanaman kelapa sawit pada Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara
Sulawesi Tenggara.
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1.
Mengetahui tingkat kesesuaian lahan
untuk tanaman kelapa sawit di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara.
2.
Mengetahui sejauh mana kesesuaian lahan
terhadap hasil produksi tanaman kelapa sawit di Kecamatan Langgikima Kabupaten
Konawe Utara.
C.
Sasaran
Lokasi
Sasaran lokasi
penelitian ini yaitu di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara Sulawesi
Tenggara.
II.
METODE
DAN TEHNIK PELAKSANAAN
A.
Metode
Pelaksanan
Metode
yang dilakukan yaitu menggunakan metode survey system grid tipe detail yaitu
pengambilan sampel tanah secara garis lurus dengan jarak tertentu dengan satuan
peta tanah. Kelas kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan derajat dan jumlah
pembatas yang dimiliki lahan untuk tanaman tumbuh normal. Dalam hal ini
sifat-sifat tanah dibandingkan dengan factor kelas kesesuaian lahan bagi
tanaman kelapa sawit sebagaimana garis besarnya ditentukan oleh FAO (1976) dan
Sys (1993) dan dimodifikasikan oleh Sehgal (1996).
B.
Tahap
Persiapan
Kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini yaitu telaah pustaka dan melengkapi data primer, data sekunder. Data
primer terdiri dari: kedalaman efektif tanah, drainase, kemiringan lereng,
batuan permukaan, singkapan batuan. Adapun data sekunder: iklim (curah hujan,
defisit air/tahun dan temperatur), produksi kelapa sawit, peta geologi, peta
tanah, peta penggunaan lahan, dan peta administrasi. Estimasi biaya
survey dan tehnik sifat fisik kimia dan biolagi tanah dalam survey pemetaan
kesusaian lahan pada tanaman kelapa sawit
( Elaeis
quenensis Jacq). Perumusan kerangka acuan dilakukan agar pengguna dan pelaksana survey
mempunyai landasan hukum yang jelas bila sesuatu ketika terjadi kekeliruan.
Dalam pelaksanaan survey ini dilakukan pengurusan izin kepada semua pihak yang berkaitan meliputi, izin
kepala desa, izin kelurahan, izin kecamatan dan izin laboratorium. Penyusunan
jadwal pelaksanaan kegiatan survey dilakukan agar dapat memperhitungkan secara
tepat jangka waktu pelaksanaan survey sehingga dapat selesai tetap waktu sesuai
jangka waktu pelaksanaan yang terdapat pada TOR.
Alat dan bahan yang digunakan yaitu
cangkul, sekop, ganco, bor tanah, palu geologi, pisau tanah, kaca pembesar,
buku munsell colour chart, botol air, meteran rol 50 meter, sabuk profil,
meteran pengukur pH, kartu deskripsi profil tanah, kartu pemboran, kartu
minipit, meja dada, alat tulis menulis, kamera, botol masing-masing berisi
larutan αα-dipyridil, HCl, H2O2, NaF, kantong plastic,
ring sampel, kubiena box, kartu label, tali, karet gelang, stapler, kompas,
GPS, klinometer, steroskop, saku, altimeter, buku catatan, buku panduan
deskripsi lapangan, buku keys to soil taxonomy, peta topografi, peta geologi
dan peta pengamatan.
C.
Tehnik
Pelaksanaan
Penelitian ini
dilaksanakan dalam beberapa
tahap adalah sebagai berikut:
1.
Pra Survey
Kegiatan pra
survey dilakukan untuk mengecek lokasi pelaksanaan survey sekaligus di
rangkaikan dengan persiapan survey pemetaan kesesuaian lahan pada tanaman
kelapa sawit ( Elaeis quenensis Jacq)
2.
Survey Utama
Pengambilan sampel tanah melalui pemboran
dan pembuatan profil tanah. Pengambilan sampel tanah untuk
dianalisis dilaboratorium sehingga dapat diperoleh data berupa tekstur tanah,
salinitas, drainase, pH tanah. Setelah
tahap pengambilan contoh tanah dan analisis secara kualitatif maka di buat peta
sementara dari hasil survey lapangan dengan menggunakan data-data yang ada
sementara.
3. Tahap
Pelaksanaan di Lapangan
Daerah penelitian ditetapkan berdasarkan peta lokasi
penelitian, peta jenis tanah, kemudian ditentukan titik pengambilan sampel yang
mewakili desa
tersebut.Adapun tahap kegiatan pengambilan sampel tanah tersebut adalah:
a.
Beberapa profil tanah yang mewakili
jenis tanah didaerah penelitian digali dan diambil contoh tanahnya pada kedalaman 0 – 25 cm
dan 25 – 50 cm
b.
Memasukan contoh tanah kedalam plastik.
c.
Mencampur contoh tanah tersebut
kira-kira 1 kg tanah.
d.
Melalukan analisis parameter seperti:
·
Temperature
-
Rata-rata temperature tahunan dalam 10
tahun (C0).
·
Kemiringan lereng
-
Lereng 9 %) diukur menggunakan
klinometer.
·
Kedalaman efektif
Diukur dengan kedalaman
akar menembus tanah
·
Ketersediaan udara
-
Drainase tanah
·
Kandungan batuan
·
Erosi
D.
Tahap
Pengelolaan Data
Kegiatan
pengolahan data merupakan salah satu kegiatan dengan mengolah data mentah dan
data Laboratorium, dimana bertujuan sebagai tindak lanjut dalam rangka menjawab
tujuan survey yang dilakukan. Pada tahap ini, data yang diperoleh dikelompokkan
dan diklasifikasikan sesuai parameter-parameter yang digunakan untuk mengetahui
pengembangan tanaman kelapa sawit ( Elaeis
quenensis Jacq). Adapun
kelompok data tersebut adalah :
a.
Suhu udara
Suhu udara suatu daerah sangat menetukan
pertumbuhan tanaman kelapa sawit.
Ketinggian tempat suatu daerah akan mempengaruhi temperatur rata –rata daerah
itu sendiri. Temperatur rata-rata suatu daerah dapat diketahui dengan
menggunakan rumus Braak (Braak dalam Arsyad, 1989) dengan ketinggian tempat
sebagai faktor penentu besarnya suhu rata-rata daerah kerja.
t = 26,3 – 0,61 (h)
t = suhu udara rata-rata
h = ketinggian tempat yang dinyatakan
dalam ratusan meter
b. Ketersedian
Air
Ketersediaan air
dapat diketahui dari hasil perhitungan :
1). Jumlah
bulan kering
Jumlah
bulan kering yang dihitung didasarkan pada curah hujan bulanan yang kurang dari
60mm selama satu bulan. Klasifikasi bulan kering dan bulan basah dapat dilihat
dalam tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1 Klasifikasi bulan basah dan
bulan kering :
No
|
Kelas
|
Curah
hujan (mm/bulan)
|
1
|
bulan
kering
|
<
60
|
2
|
Bulan
sedang
|
60
- < 100
|
3
|
Bulan
basah
|
=
100
|
2).
Hujan
tahunan rata-rata
Merupakan
rata -rata curah hujan dalam periode sepuluh tahun yang dinyatakan dalam
milimeter (mm).
c. Keadaan
perakaran.
1)
Drainase
Drainase
adalah kondisi mudah tidaknya air hilang dari permukaan tanah yang mengalir
melalui aliran permukaan (run off) atau melalui peresapan kedalam tanah.
Tabel 2. Klasifikasi drainase tanah
No
|
Kelas
|
Ciri-ciri
|
1
|
Berlebihan
|
Air lebih
segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah
sehingga tanah akan segera mengalami kekurangan air.
|
2
|
Baik
|
Tanah
mempunyai peredaran udara yang baik. Seluruh profil tanah dari atas sampai
bawah (150cm) berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat bercak kuning, coklat
atau kelabu.
|
3
|
Sedang
|
Tanah
mempunyai peredaran udara yang baik didaerah perakaran. Tidak terdapat bercak
berwarna kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan
bawah (sekitar 60cm dari permukaan tanah)
|
4
|
Agak
buruk
|
Lapisan tanah
atas mempunyai peraedaran udar a yang baik. Tidak terdapat bercak berwarna
kuning, coklat atau kelabu. Bercak-bercak terdapat pada seluruh bagian bawah (sekitar
40cm dari permukaan tanah)
|
5
|
Buruk
|
Bagian bawah
lapisan atas terdapat warna atau bercak berwarna kelabu, coklat dan kuning.
|
6
|
Sangat
buruk
|
Seluruh
lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah lapisan bawah
berwarna kelabu atau terdapat bercak berwarna kebiruan atau terdapat air yang
menggenag dipermukaan tanah dalam waktu yang lama sehingga menghambat
pertumbuhan.
|
2)
Tekstur tanah
Tekstur
tanah adalah perbandingan relatif (%) antara fraksi pasir, debu dan lempung.
Penentu tekstur tanah di laboratorium dilakukan dengan analsis granuler cara
pipet terhadap contoh tanah yang diambil dilapangan. Adapun klasifikasi tekstur
tanah dapat dilihat dalam tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Klasifikasi tekstur tanah
No
|
Kriteria
|
Ciri-ciri
|
1
|
Geluh
|
Tanah yang
terdiri atas campuran yang relatif sama antara pasir, debu dan lempung. Tanah
ini lunak sedikit terasa ngeres, geluh debuan cukup lembut dan agak plastis.
|
2
|
Geluh
pasiran
|
Tanah yang
banyak mengandung pasir tetapi juga terdapat cukup debu dan lempung sehingga
membuatagak koheren. Butir-butir pasir dapat dilihat dan dirasakan.
|
3
|
Geluh
debuan
|
Tanah yang
terdiri atas pasir halus yang cukup banyak dan sedikit lempung, lebih dari
setengah berada pada ukuran butir debu. Apabila kering seperti menempel tetapi
mudah pecah dan apabila ditumbuk terasa lunak dan menepung.
|
4
|
Geluh
lempungan
|
Tanah dengan
tekstur halus yang biasanya membentuk gumpalan atau bongkahan yang keras bila
kering.
|
5
|
Lempung
|
Tanah dengan
tekstur halus yang biasanya membentukgumpalan atau bongkahan yang sangat
keras bila kering tetapi sangat liat (plastis) dan biasanya lengket bila
basah.
|
3)
Kedalaman
efektif
Kedalaman
efektif adalah tebal lapisan tanah dimana akar tanaman secara efektif mampu
menyerap zat-zat makanan yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya. Kedalaman efektif
yang diukur dengan pengamatan profil melalui penyusunan urutan, lapisan tanah
atas yang diambil oleh mata bor dinyatakan dalam centimeter. Kedalaman efektif
yang dipergunakan sebagai pembatasnya kurang dari 75cm dan lebih dari 150cm.
Klasifikasi kelas kedalaman efektif menurut Direktorat Jendral Reboisasi dan
Rehabilitasi Lahan dapat dilihat dalam tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Klasifikasi Kedalaman Efektif
N0
|
Kelas
|
Kedalaman (cm)
|
1
|
Sangat
dangkal
|
<30
|
2
|
Dangkal
|
30-<60
|
3
|
Sedang
|
60-<90
|
4
|
Dalam
|
=90
|
d)
Retensi hara
1)
pH
tanah
Merupakan
derajat keasaman dan kebasaan tanah yang pengukurannya didasarkan pada
banyaknya konsentrasi ion hidrogen yang larut dalam tanah, tanah yang sangat
asam sebagai pembatasnya. Nilai pH diukur dengan cara elektromagnetis dilaboratorium.
Klasifikasi pH tanah menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat dapat
dilihat dalam tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Klasifikasi pH tanah
No
|
Kelas
|
pH tanah
|
1
|
Sangat masam
|
<4,5
|
2
|
Masam
|
4,5-<5,5
|
3
|
Agak masam
|
5,5-<6,5
|
4
|
Netral
|
6,5-<7,5
|
5
|
Agak alkalis
|
7,5-<8,0
|
6
|
Alkalis
|
8,0-<9,0
|
e)
Kegaraman
Keadaan kegaraman dapat dilihat pada
aspek sebagai berikut :
1)
Salinitas
Salinitas
yaitu besarnya keracunan tanah yang dinyatakan dalam kandungan garam larut atau
hambatan listrik ekstrak tanah. Adapun klasifikasi menurut Arsyad (1989) dapat
dilihat dalam tabel 6 sebagai berikut :
Tabel
6. Klasifikasi salinitas tanah
No
|
Kelas
|
Kandungan
|
|
(%)
|
μmhos/cm
|
||
1
|
Bebas
|
0-<0,15
|
0-<4
|
2
|
Terpengaruh
sedikit
|
0,15-<0,35
|
4-<8
|
3
|
Terpengaruh
sedang
|
0,35-<0,65
|
8-<15
|
4
|
Terpengaruh
berat
|
=0,65
|
=15
|
f)
Potensi
mekanisasi
Potensi
mekanisme dapat dilihat pada aspek sebagai berikut :
1) Kemiringan
lereng
Kemiringan
lereng merupakan lereng yang membentuk bidang horisontal, satuannya dinyatakan
dalam persen (%) atau derajat (º). Klasifikasi kemiringan lereng menurut Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat dapat dilihat dalam tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7. Klasifikasi kemiringan lereng
No
|
Kelas
|
Kemiringan
lereng
|
1
|
Datar
|
0-<3
|
2
|
Landai/berombak
|
3-<8
|
3
|
Agak
miring/bergelombang
|
8-<10
|
4
|
Miring/berbukit
|
15-<30
|
5
|
Agak curam
|
30-<45
|
6
|
Curam
|
45-<65
|
7
|
Sangat curam
|
=65
|
2)
Batuan
permukaan
Batuan
permukaan adalah batuan yang tersebar diatas permukaan tanah. Penyebaran batuan
permukaan dapat dilihat dalam tabel 8 sebagai berikut :
Tabel 8. Klasifikasi batuan permukaan
No
|
Kelas
|
Persen (%)
|
1
|
Tidak ada
|
<0.01
|
2
|
Sedikit
|
0,01-<3
|
3
|
Sedang
|
3-<15
|
4
|
Banyak
|
15-<90
|
5
|
Sangat banyak
|
=90
|
3)
Singkapan
batuan
Singkapan
batuan adalah batuan yang terungkap diatas permukaan tanah yang merupakan
bagian dari batuan besar yang terbenam didalam tanah. Penyebaran singkapan
batuan dapat dilihat dalam tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 9. Klasifikasi singkapan batuan
No
|
Kelas
|
Persen (%)
|
1
|
Tidak ada
|
<2
|
2
|
Sedikit
|
2-<10
|
3
|
Sedang
|
10-<50
|
4
|
Banyak
|
50-<90
|
5
|
Sangat banyak
|
=90
|
g)
Kenampakan erosi
Kenampakan
erosi dapat diketahui melalui pengamatan langsung dilapangan secara kualitatif,
dengan mengamati kenampakan permukaan tanah. Klasifikasi erosi menurut Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat dapat dilihat dalam tabel 10 sebagai berikut :
Tabel 10. Klasifikasi kenampakan erosi
No
|
Kelas
|
Ciri-ciri
|
1
|
Sangat
rendah
|
Tidak ada
lapisan yang hilang, belum ada erosi
|
2
|
Rendah
|
Sebagian tanah
atas sudah hilang dan sudah ada alur kecil
|
3
|
Sedang
|
Tanah bagian
at as dan top soil hilang, sudah ada lembah-lembah
|
4
|
Berbahaya
|
Lapisan tanah
atas dan subsoil sebagian besar hilang dan banyak terbentuk lembah
|
5
|
Sangat
berbahaya
|
Sudah
tidak ada lapisan tanah
|
4. Analisis
Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit (Elais quenensis jack) dievaluasi dengan
membandingkan karakteristik lahan dan persyaratan tumbuh tanaman. Tanaman ini
sebagian besarnya ditentukan FAO (1976) dan Sys,dkk (1993) dan Sehgal (1996),
dengan menggunakan 4 kategori dan 5 derajat pembatas (0-4) yaitu tanpa pembatas (0) sampai pembatas
sangat berat (4) yaitu :
1.
Ordo :
menunjukan apakah suatu lahan sesuai atau tidak sesuai untuk penggunaan tertentu. Dalam hal ini lahan dibedakan atas
2 ordo :
a.
Ordo S : sesuai untuk penggunaan
tertentu dalam jangka waktu tidak terbatas
b.
Ordo N
: tidak sesuai digunakan untuk penggunaan tertentu.
2.
Kelas :
menunjukan tingkat kesesuaian dari masing-masing ordo. Ada 4 kelas ordo tanah
yang sesuai da nada 2 kelas ordo yang tidak sesuai.
a.
S1 :
sangat sesuai, dengan satuan lahan dengan tidak ada atau hanya beberapa
pembatas ringan.
b.
S2 :
sedang, satuan lahan yang memiliki lebih dari empat pembatas ringan dan tidak
lebih dari 1 pembatas sedang yang dapat diperbaiki.
c.
S3 :
kurang sesuai, satuan lahan dengan pembatas lebih dari 3 pembatas sedang dan
atau tidak lebih dari 1 pembatas yang berat.
d.
N1 :
tidak sesuai actual dan potensial, satuan lahan yang memiliki factor pembatas
sangat berat yang dapat diperbaiki.
e.
N2 : tidak sesuai actual dan potensial, satuan
lahan yang memiliki factor pembatas yang sangat berat yang tidak dapat
diperbaiki.
3.
Sub kelas : menyatakan jenis factor pembatas pada masing-masing
kelas. Dalam 1 sub kelas dapat
mempunyai lebih dari 1 faktor pembatas.
4.
Unit : kesesuaian lahan dalam tingkat unit
merupakan pembagian lebih lanjut dari sub kelas besarnya atas besarnya factor
pembatas.
5.
Analisis
Laboratorium
Sampel yang dari lapangan kemudian
diteliti dilaboratorium yang meliputi sifat fisik dan kimia tanah. Sifat-sifat
fisik yang diteliti adalah:
1.
Tekstur
-
Tekstur dengan metode hydrometer
2.
Sifat kimia tanah
-
Kapasitas tukar kation (KTK) dengan
metode ekstraksi NH4 OAc 1 NpH7
-
pH H2O dengan metode
elektrometri (pH meter)
-
C-organik dengan metode Walkley dan
Black
-
N tersedia dengan metode Alkaline dengan
ekstrasi KMnO4
-
P tersedia dengan metode Bray II
-
K2O dengan metode ekstrasi
HCl 25 %
-
Kejenuhan basa (KB)
6.
Luaran(output)
yang dihasilkan
Luaran
(output) yang akan di hasilkan yaitu evaluasi kesesuaian tanaman kelapa sawit
di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara bisa menjadi informasi untuk
peneliti yang melakukan penelitian mengenai kesesuaian tanaman kelapa sawit
didaerah ini.
III.
WAKTU
PELAKSANAAN DAN SUMBER BIAYA
1.
Waktu
Pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan
pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2012 di Kecamatan Langgikima Kabupaten
Konawe Utara.
Matrik Pelaksanaan Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Mei
|
Juni
|
||||||
M 1
|
M
2
|
M 3
|
M 4
|
M 1
|
M 2
|
M 3
|
M 4
|
||
|
Persiapan
1.
Mengurus perijinan
2.
Mengumpulkan data-data sekunder
3.
Menyiapkan peta dasar
4.
Menyiapkan peta lapang
5.
Menyusun jadwal kegiatan
6.
Menyiapkan alat dan bahan survey
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||
Survei
Lapangan
1.
Pra-Survei
2.
Survei Utama
a.
Mengadakan pengamatan lapangan
b.
Pengamatan didaerah kunci
c.
Pengambilan contoh tanah
d.
Pembuatan peta tanah sementara
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
Analisis
Laboratorium Contoh Tanah
Pembuatan Peta
Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
|
|
2.
Sumber
Biaya
Pekerjaan
ini dibiayai oleh APBN Kabupaten Konawe Utara Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 129.720.000,00 (seratus dua puluh sembilan ribu tujuh juta dua ratus ribu
rupiah). Estimasi biaya evaluasi kesesuian lahan disajikan pada lampiran 1.
IV.
PENGENDALIAN
LAPORAN PELAKSANAAN DAN PENILIAIAN PEKERJAAN
A.
Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan survey pemetaan
kesesuaian tanaman sawit
( Elaeis
quenensis Jacq) di Langgikima Kabupaten Konawe Utara yaitu
surveyor maupun konsultan dapat menghubungi :
1.
Tim Teknis atau Aparat Daerah lainnya,
baik dari tingkat Propinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota
2.
Instansi teknik sektoral di daerah.
B.
Pengendalian
Laporan Pelaksanaan
1.
Laporan Pendahuluan.
Laporan pendahuluan didalam pekerjaan berisikan
mengenai latar belakang, tujuan pekerjaan, gambaran umum daerah perencanaan,
metodologi pekerjaan, tahapan pelaksanaan pekerjaan serta hasil yang diharapkan
dari pekerjaan ini. Laporan pendahuluan diserahkan selama 3 (tiga) bulan kepada
pemberi pekerjaan setelah surat perjanjian kontrak kerja ditanda tangani dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan Format A4. Tehnik penyajian
laporan yaitu :
Ø Laporan
Pendahuluan, Data, Fakta dan Analisis, Konsepsi Rencana dan Rencana. diketik
dengan menggunakan Program Microsoft Word dengan jarak 1,5 spasi dan
kertas A4 putih polos margin 4 atas, 4 samping kiri, 3 samping kanan dan 3
bawah;
Ø Dalam
Lampiran dicantumkan seluruh peta-peta sesuai dengan substansi materi teknis
yang dicetak dengan tinta warna pada kertas A4;
Ø Dari
seluruh peta-peta tersebut diambil sebagian peta-peta yang strategis dicetak dalam
album peta dengan tinta warna pada kertas A4;
Ø Sampul
buku dan album peta di atur kemudian sesuai kesepakatan. Laporan Pendahuluan,
Data, Fakta dan Analisis, Konsep Rencana dan Executive Summery dengan
jumlah buku masing-masing 5 buah;
Ø Rencana
beserta lampiran peta dengan skala yang disesuaikan dengan ukuran kertas A0
yang dicetak dengan tinta berwarna dengan jumlah 5 buah;
Ø Album
peta dengan skala 1 : 50.000 dicetak dengan dengan ukuran A0 sebanyak 2 buah, data
numerik dan teks direkam dalam CD (Compact Disk) dengan piranti lunak Program
Microsoft Word sebanyak 1 CD;
2.
Laporan Draft Akhir
Laporan Draft Final didalam pekerjaan ini berisikan
mengenai gambaran seluruh data perikanan budidaya, klasifikasi dan struktur
data, rancang bangun SIG dan desain database digital. Laporan draft final ini
diserahkan selama 4 bulan setelah surat perjanjian kontrak kerja ditanda tangani
dan diserahkan sebanyak 5 (Lima) eksemplar dengan format kertas A4. Pada saat
penyerahan laporan draft final ini diserahkan pula copy CD sebanyak 2 (dua)
buah yang berisikan Peta Digital dan Database serta dokumentasi kegiatan.
3.
Laporan Akhir
Laporan final berisikan hasil perbaikan dari laporan
sebelumnya dengan penajaman-penanjaman dari aspek substansi. Laporan final ini
diserahkan selama 5 (lima) bulan setelah surat perjanjian kontrak kerja
ditandatangani dan serahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan format kertas
A4. Copy CD sebanyak 2 (dua) buah yang berisikan hasil-hasil perbaikan terhadap
peta dan database serta dokumentasi kegiatan.
C.
Penilaian
Pekerjaan
Penilaian pekerjaan
dinilai berdasarkan hasil kerja yang termuat pada laporan pendahuluan, laporan
draf akhir dan laporan akhir serta melalui Flow
Chart kegiatan (lampiran 2).
V.
TENAGA
PELAKSANA
Tenaga pelaksana dalam survey pemetaan lahan pada kesesuaian tanaman
sawit ( Elaeis quenensis Jacq) yaitu meliputi :
1.
Tenaga Ahli
a.
Ahli Planologi (Team Leader) : 1 Orang
Tenaga Ahli (Team Leader), disyaratkan Sarjana
Strata 2 (S2) lulusan Perguruan Tinggi bidang Perencanaan Wilayah (Planologi)
tahun dan memiliki pengalaman minimal 4 (delapan) tahun di bidangnya.
b.
ahli geologi : 1 orang
Tenaga Ahli, Sarjana Strata 1 (S1) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi bidang Geologi dan berpengalaman minimal 3 (tiga)
tahun dibidangnya.
c.
ahli benih: 1 orang
tenaga ahli sarjana strata 2 (S2) lulusan perguruan
tinggi bidang ilmu benih dan berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga ) tahun.
d.
Ahli hama penyakit tanaman : 1 orang
tenaga ahli sarjana strata 2 (S2) lulusan perguruan
tinggi bidang ilmu benih dan berpengalaman dibidangnya minimal 2 (tiga ) tahun
2.
Tenaga teknis : 2 orang
Asisten
Tenaga Ahli, disyaratkan Sarjana (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi
bidang Survey dan Pemetaan dan berpengalaman minimal 2 (tiga) tahun
dibidangnya.
3.
Tenaga penunjang
Tenaga penunjang pada pelaksanaan
survey ini yaitu mahasiswa S1 sebanyak 3 orang.
VI.
PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja term of referenc (TOR) pelaksanaan kegiatan ini dibuat untuk
menjadi acuan bagi semua pihak termasuk pihak pelaksana pekerjaan dalam
melaksanakan kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit di kecamatan Langgikima kabupaten Konawe
Utara.
Kendari, Desember 2011
Pejabat
Pembuat Komitmen
Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan
Aljabar, SP.
Nip.
19890912 201102 1 002
Mengetahui/Menyetujui,
Pengguna Anggaran (PA) Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)
Dr.
Hasmiranti arsali, Msi Dr. Suraya
SP. Msi
Nip. 19890351 201101 2 002 Nip. 19880303 200903 1
001
|
||||||
No
|
Jenis Biaya
|
Unit
|
Frekuensi
|
Harga (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
|
1
|
Tranportasi
|
1 Tim
|
30 hari
|
300.000,00
|
9.000.000,00
|
|
2
|
Konsumsi dan Snack
|
10 Orang
|
30 hari
|
50.000,00
|
1.500.000,00
|
|
3
|
Akomodasi
|
1 Tim
|
30 hari
|
600.000,00
|
18.000.000,00
|
|
4
|
Sewa alat bahan
|
|
|
|
|
|
|
1. GPS
|
1 Unit
|
30 hari
|
50.000,00
|
1.500.000,00
|
|
|
2. Bor tanah
|
2 Buah
|
30 hari
|
40.000,00
|
2.400.000,00
|
|
|
3. Ring sampel
|
100 Ring
|
30 hari
|
5.000,00
|
500.000,00
|
|
4. Clinometer
|
1 Unit
|
30 hari
|
40.000,00
|
1.200.000,00
|
||
5
|
Beli alat bahan
|
|
|
|
|
|
|
1. Alat survey
|
5 Paket
|
1 kali
|
250.000,00
|
1.250.000,00
|
|
|
2. Peta RBI
|
5 Lembar
|
1 kali
|
50.000,00
|
250.000,00
|
|
|
3. Peta administrasi
|
1 Lembar
|
1 kali
|
50.000,00
|
50.000,00
|
|
|
4. Peta pengg. Lahan
|
1 Lembar
|
1 kali
|
50.000,00
|
50.000,00
|
|
|
5. Peta curah hujan
|
1 Lembar
|
1 kali
|
50.000,00
|
50.000,00
|
|
6
|
Pengadaan ATK
|
1 Paket
|
1 kali
|
350.000,00
|
350.000,00
|
|
7
|
Biaya analisis sampel
|
1 Paket
|
4 kali
|
5.000.000,00
|
16.000.000,00
|
|
8
|
Honor surveyor
|
|
|
|
|
|
|
1. Tenaga inti
|
3 orang
|
30 hari
|
600.000,00
|
36.000.000,00
|
|
|
2. Tenaga pembantu
|
5 orang
|
30 hari
|
200.000,00
|
30.000.000,00
|
|
|
3. Tenaga lokal
|
3 orang
|
30 hari
|
90.000,00
|
8.100.000,00
|
|
9
|
Pembuatan peta
|
|
|
|
|
|
|
1. Peta kerja lapang
|
4 Lembar
|
1 kali
|
80.000,00
|
320.000,00
|
|
|
2. Peta hasil survey
|
4 Lembar
|
1 kali
|
150.000,00
|
600.000,00
|
|
10
|
Pembuatan laporan
|
3 Rangkap
|
1 kali
|
200.000,00
|
600.000,00
|
|
11
|
Biaya tak terduga
|
-
|
-
|
-
|
2.000.000,00
|
|
Total
|
|
|
|
129.720.000,00
|