Minggu, 14 Juni 2015

KERANGKA KERJA ACUAN TERM OF REFERENCE (TOR)



KERANGKA KERJA ACUAN
 TERM OF REFERENC (TOR)



OLEH:

SIAMRUN
D1B1 12 037



JUDUL :

EVALUASI  KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN KAKAO MELALUI TEKNIK SAMBUNG PUCUK

SURVEY PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KELAPA SAWIT( Elaeis quenensis Jacq) DI KECAMATAN LANGGIKIMA KABUPATEN KONAWE UTARA



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015

I.      PENDAHULUAN

A.             Latar Belakang
Kesesuaian lahan perlu diperhatikan untuk tanaman budidaya untuk mendapatkan pertumbuhan optimal, walau tanaman kelihatan dapat tumbuh disuatu wilayah, akan tetapi setiap jenis tanaman mempunyai karakter yang membutuhkan persyaratan yang berbeda-beda. Dengan demikian supaya produksi dapat optimal maka harus diperhatikan antara kesesuaian lahan untuk pertanian dan persyarat tumbuh untuk tiap jenis tanaman. Evaluasi lahan merupakan proses pendugaan mengenai potensi lahan untuk bermacam alternatif penggunaan lahan (Abdullah, 1993).
Survei tanah adalah metode atau cara mengevaluasi lahan guna mendapatkan data langsung dari lapangan. Kegiatan survey terdiri dari kegiatan lapangan, membuat analisis data, interpretasi data terhadap tujuan dan membuat laporan survey. Survey tanah menurut Abdullah (1993) merupakan pekerjaan pengumpulan data kimia, fisik, biologi dilapangan maupun di laboratorium dengan tujuan penggunaan lahan umum maupun khusus. Suatu survey tanah baru memiliki kegunaan yang tinggi jika teliti dalam pengambilan sample, deskripsi dan analisa data serta interpretasi yang dilakukan sudah tepat atau benar.
Kecamatan Langgikima merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe Utara yang merupakan daerah perkebunan dengan komoditi kelapa sawit. Informasi mengenai kelas kesesuaian lahan untuk perkebunan kelapa sawit masih sangat terbatas. Oleh karena itu penelitian evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan kelapa sawit ditempat ini perlu dilakukan mengingat lahan ini masih memiliki lahan yang luas sebesar 13.633 ha dan berpotensi untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Dengan informasi kelas kesuaian lahan untuk pengembangan tanaman kelapa sawit ini diharapkan dapat dilakukan alternatif namajemen praktis yang tepat, guna meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit ini.


B.              Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini yaitu sebagai bahan informasi untuk peneliti-peneliti kedepan mengenai ksesuaian tanaman kelapa sawit pada Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara.
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1.               Mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara.
2.                  Mengetahui sejauh mana kesesuaian lahan terhadap hasil produksi tanaman kelapa sawit di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara.

C.             Sasaran Lokasi
Sasaran lokasi penelitian ini yaitu di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara.















II.                METODE DAN TEHNIK PELAKSANAAN
A.             Metode Pelaksanan
 Metode yang dilakukan yaitu menggunakan metode survey system grid tipe detail yaitu pengambilan sampel tanah secara garis lurus dengan jarak tertentu dengan satuan peta tanah. Kelas kesesuaian lahan ditentukan berdasarkan derajat dan jumlah pembatas yang dimiliki lahan untuk tanaman tumbuh normal. Dalam hal ini sifat-sifat tanah dibandingkan dengan factor kelas kesesuaian lahan bagi tanaman kelapa sawit sebagaimana garis besarnya ditentukan oleh FAO (1976) dan Sys (1993) dan dimodifikasikan oleh Sehgal (1996).

B.              Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu telaah pustaka dan melengkapi data primer, data sekunder. Data primer terdiri dari: kedalaman efektif tanah, drainase, kemiringan lereng, batuan permukaan, singkapan batuan. Adapun data sekunder: iklim (curah hujan, defisit air/tahun dan temperatur), produksi kelapa sawit, peta geologi, peta tanah, peta penggunaan lahan, dan peta administrasi. Estimasi biaya survey dan tehnik sifat fisik kimia dan biolagi tanah dalam survey pemetaan kesusaian lahan pada tanaman kelapa sawit  ( Elaeis quenensis Jacq). Perumusan kerangka acuan dilakukan agar pengguna dan pelaksana survey mempunyai landasan hukum yang jelas bila sesuatu ketika terjadi kekeliruan. Dalam pelaksanaan survey ini dilakukan pengurusan izin kepada  semua pihak yang berkaitan meliputi, izin kepala desa, izin kelurahan, izin kecamatan dan izin laboratorium. Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan survey dilakukan agar dapat memperhitungkan secara tepat jangka waktu pelaksanaan survey sehingga dapat selesai tetap waktu sesuai jangka waktu pelaksanaan yang terdapat pada TOR.
Alat dan bahan yang digunakan yaitu cangkul, sekop, ganco, bor tanah, palu geologi, pisau tanah, kaca pembesar, buku munsell colour chart, botol air, meteran rol 50 meter, sabuk profil, meteran pengukur pH, kartu deskripsi profil tanah, kartu pemboran, kartu minipit, meja dada, alat tulis menulis, kamera, botol masing-masing berisi larutan αα-dipyridil, HCl, H2O2, NaF, kantong plastic, ring sampel, kubiena box, kartu label, tali, karet gelang, stapler, kompas, GPS, klinometer, steroskop, saku, altimeter, buku catatan, buku panduan deskripsi lapangan, buku keys to soil taxonomy, peta topografi, peta geologi dan peta pengamatan.

C.             Tehnik Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap adalah sebagai berikut:
1.                  Pra Survey
Kegiatan pra survey dilakukan untuk mengecek lokasi pelaksanaan survey sekaligus di rangkaikan dengan persiapan survey pemetaan kesesuaian lahan pada tanaman kelapa sawit ( Elaeis quenensis Jacq)
2.                  Survey Utama
Pengambilan sampel tanah melalui pemboran dan pembuatan profil tanah. Pengambilan sampel tanah untuk dianalisis dilaboratorium sehingga dapat diperoleh data berupa tekstur tanah, salinitas, drainase, pH tanah. Setelah tahap pengambilan contoh tanah dan analisis secara kualitatif maka di buat peta sementara dari hasil survey lapangan dengan menggunakan data-data yang ada sementara.
 3.          Tahap Pelaksanaan di Lapangan
Daerah penelitian ditetapkan berdasarkan peta lokasi penelitian, peta jenis tanah, kemudian ditentukan titik pengambilan sampel yang mewakili desa tersebut.Adapun tahap kegiatan pengambilan sampel tanah tersebut adalah:
a.       Beberapa profil tanah yang mewakili jenis tanah didaerah penelitian digali dan diambil     contoh tanahnya pada kedalaman 0 – 25 cm dan 25 – 50 cm
b.        Memasukan contoh tanah kedalam plastik.
c.         Mencampur contoh tanah tersebut kira-kira 1 kg tanah.
d.      Melalukan analisis parameter seperti:
·                     Temperature
-                    Rata-rata temperature tahunan dalam 10 tahun (C0).
·                   Kemiringan lereng
-                    Lereng 9 %) diukur menggunakan klinometer.
·                   Kedalaman efektif
Diukur dengan kedalaman akar menembus tanah
·         Ketersediaan udara
-          Drainase tanah
·         Kandungan batuan
·         Erosi

D.          Tahap Pengelolaan Data
Kegiatan pengolahan data merupakan salah satu kegiatan dengan mengolah data mentah dan data Laboratorium, dimana bertujuan sebagai tindak lanjut dalam rangka menjawab tujuan survey yang dilakukan. Pada tahap ini, data yang diperoleh dikelompokkan dan diklasifikasikan sesuai parameter-parameter yang digunakan untuk mengetahui pengembangan tanaman kelapa sawit ( Elaeis quenensis Jacq). Adapun kelompok data tersebut adalah :
a.                  Suhu udara   
Suhu udara suatu daerah sangat menetukan pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Ketinggian tempat suatu daerah akan mempengaruhi temperatur rata –rata daerah itu sendiri. Temperatur rata-rata suatu daerah dapat diketahui dengan menggunakan rumus Braak (Braak dalam Arsyad, 1989) dengan ketinggian tempat sebagai faktor penentu besarnya suhu rata-rata daerah kerja.
t = 26,3 – 0,61 (h)
t = suhu udara rata-rata
h = ketinggian tempat yang dinyatakan dalam ratusan meter


b.            Ketersedian Air
Ketersediaan air dapat diketahui dari hasil perhitungan :
1).        Jumlah bulan kering
Jumlah bulan kering yang dihitung didasarkan pada curah hujan bulanan yang kurang dari 60mm selama satu bulan. Klasifikasi bulan kering dan bulan basah dapat dilihat dalam tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1 Klasifikasi bulan basah dan bulan kering :
No
Kelas
Curah hujan (mm/bulan)
1
bulan kering
< 60
2
Bulan sedang
60 - < 100
3
Bulan basah
= 100

2).        Hujan tahunan rata-rata
Merupakan rata -rata curah hujan dalam periode sepuluh tahun yang dinyatakan dalam milimeter (mm).
c.         Keadaan perakaran.
1)         Drainase
Drainase adalah kondisi mudah tidaknya air hilang dari permukaan tanah yang mengalir melalui aliran permukaan (run off) atau melalui peresapan kedalam tanah.
Tabel 2. Klasifikasi drainase tanah
No
Kelas
Ciri-ciri
1
Berlebihan
Air lebih segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah sehingga tanah akan segera mengalami kekurangan air.
2
Baik
Tanah mempunyai peredaran udara yang baik. Seluruh profil tanah dari atas sampai bawah (150cm) berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat bercak kuning, coklat atau kelabu.
3
Sedang
Tanah mempunyai peredaran udara yang baik didaerah perakaran. Tidak terdapat bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah (sekitar 60cm dari permukaan tanah)
4
Agak buruk
Lapisan tanah atas mempunyai peraedaran udar a yang baik. Tidak terdapat bercak berwarna kuning, coklat atau kelabu. Bercak-bercak terdapat pada seluruh bagian bawah (sekitar 40cm dari permukaan tanah)
5
Buruk
Bagian bawah lapisan atas terdapat warna atau bercak berwarna kelabu, coklat dan kuning.
6
Sangat buruk
Seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah lapisan bawah berwarna kelabu atau terdapat bercak berwarna kebiruan atau terdapat air yang menggenag dipermukaan tanah dalam waktu yang lama sehingga menghambat pertumbuhan.

2)         Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (%) antara fraksi pasir, debu dan lempung. Penentu tekstur tanah di laboratorium dilakukan dengan analsis granuler cara pipet terhadap contoh tanah yang diambil dilapangan. Adapun klasifikasi tekstur tanah dapat dilihat dalam tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Klasifikasi tekstur tanah
No
Kriteria  
Ciri-ciri
1
Geluh
Tanah yang terdiri atas campuran yang relatif sama antara pasir, debu dan lempung. Tanah ini lunak sedikit terasa ngeres, geluh debuan cukup lembut dan agak plastis.
2
Geluh pasiran
Tanah yang banyak mengandung pasir tetapi juga terdapat cukup debu dan lempung sehingga membuatagak koheren. Butir-butir pasir dapat dilihat dan dirasakan.
3
Geluh debuan
Tanah yang terdiri atas pasir halus yang cukup banyak dan sedikit lempung, lebih dari setengah berada pada ukuran butir debu. Apabila kering seperti menempel tetapi mudah pecah dan apabila ditumbuk terasa lunak dan menepung.
4
Geluh lempungan
Tanah dengan tekstur halus yang biasanya membentuk gumpalan atau bongkahan yang keras bila kering.
5
Lempung
Tanah dengan tekstur halus yang biasanya membentukgumpalan atau bongkahan yang sangat keras bila kering tetapi sangat liat (plastis) dan biasanya lengket bila basah.

3)         Kedalaman efektif
Kedalaman efektif adalah tebal lapisan tanah dimana akar tanaman secara efektif mampu menyerap zat-zat makanan yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya. Kedalaman efektif yang diukur dengan pengamatan profil melalui penyusunan urutan, lapisan tanah atas yang diambil oleh mata bor dinyatakan dalam centimeter. Kedalaman efektif yang dipergunakan sebagai pembatasnya kurang dari 75cm dan lebih dari 150cm. Klasifikasi kelas kedalaman efektif menurut Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan dapat dilihat dalam tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Klasifikasi Kedalaman Efektif
N0
Kelas
Kedalaman (cm)
1
Sangat dangkal
<30
2
Dangkal
30-<60
3
Sedang
60-<90
4
Dalam
=90

d)         Retensi hara
1)         pH tanah
Merupakan derajat keasaman dan kebasaan tanah yang pengukurannya didasarkan pada banyaknya konsentrasi ion hidrogen yang larut dalam tanah, tanah yang sangat asam sebagai pembatasnya. Nilai pH diukur dengan cara elektromagnetis dilaboratorium. Klasifikasi pH tanah menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat dapat dilihat dalam tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Klasifikasi pH tanah

No
Kelas
pH tanah
1
Sangat masam
<4,5
2
Masam
4,5-<5,5
3
Agak masam
5,5-<6,5
4
Netral
6,5-<7,5
5
Agak alkalis
7,5-<8,0
6
Alkalis
8,0-<9,0





e)         Kegaraman
Keadaan kegaraman dapat dilihat pada aspek sebagai berikut :
1)             Salinitas
Salinitas yaitu besarnya keracunan tanah yang dinyatakan dalam kandungan garam larut atau hambatan listrik ekstrak tanah. Adapun klasifikasi menurut Arsyad (1989) dapat dilihat dalam tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6. Klasifikasi salinitas tanah
No
Kelas
Kandungan
(%)
μmhos/cm
1
Bebas
0-<0,15
0-<4
2
Terpengaruh sedikit
0,15-<0,35
4-<8
3
Terpengaruh sedang
0,35-<0,65
8-<15
4
Terpengaruh berat
=0,65
=15

f)         Potensi mekanisasi
Potensi mekanisme dapat dilihat pada aspek sebagai berikut :
1)         Kemiringan lereng
Kemiringan lereng merupakan lereng yang membentuk bidang horisontal, satuannya dinyatakan dalam persen (%) atau derajat (º). Klasifikasi kemiringan lereng menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat dapat dilihat dalam tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7. Klasifikasi kemiringan lereng
No
Kelas
Kemiringan lereng
1
Datar
0-<3
2
Landai/berombak
3-<8
3
Agak miring/bergelombang
8-<10
4
Miring/berbukit
15-<30
5
Agak curam
30-<45
6
Curam
45-<65
7
Sangat curam
=65





2)         Batuan permukaan
Batuan permukaan adalah batuan yang tersebar diatas permukaan tanah. Penyebaran batuan permukaan dapat dilihat dalam tabel 8 sebagai berikut :

Tabel 8. Klasifikasi batuan permukaan
No
Kelas
Persen (%)
1
Tidak ada
<0.01
2
Sedikit
0,01-<3
3
Sedang
3-<15
4
Banyak
15-<90
5
Sangat banyak
=90

3)         Singkapan batuan
Singkapan batuan adalah batuan yang terungkap diatas permukaan tanah yang merupakan bagian dari batuan besar yang terbenam didalam tanah. Penyebaran singkapan batuan dapat dilihat dalam tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 9. Klasifikasi singkapan batuan
No
Kelas
Persen (%)
1
Tidak ada
<2
2
Sedikit
2-<10
3
Sedang
10-<50
4
Banyak
50-<90
5
Sangat banyak
=90

g)         Kenampakan erosi
Kenampakan erosi dapat diketahui melalui pengamatan langsung dilapangan secara kualitatif, dengan mengamati kenampakan permukaan tanah. Klasifikasi erosi menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat dapat dilihat dalam tabel 10 sebagai berikut :
Tabel 10. Klasifikasi kenampakan erosi
No
Kelas
Ciri-ciri
1
Sangat rendah 
Tidak ada lapisan yang hilang, belum ada erosi
2
Rendah
Sebagian tanah atas sudah hilang dan sudah ada alur kecil
3
Sedang
Tanah bagian at as dan top soil hilang, sudah ada lembah-lembah
4
Berbahaya
Lapisan tanah atas dan subsoil sebagian besar hilang dan banyak terbentuk lembah
5
Sangat berbahaya
Sudah tidak ada lapisan tanah

4.         Analisis Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit (Elais quenensis jack) dievaluasi dengan membandingkan karakteristik lahan dan persyaratan tumbuh tanaman. Tanaman ini sebagian besarnya ditentukan FAO (1976) dan Sys,dkk (1993) dan Sehgal (1996), dengan menggunakan 4 kategori dan 5 derajat pembatas (0-4)  yaitu tanpa pembatas (0) sampai pembatas sangat berat (4) yaitu :
1.      Ordo     : menunjukan apakah suatu lahan sesuai atau tidak sesuai untuk penggunaan   tertentu. Dalam hal ini lahan dibedakan atas 2 ordo :
a.                  Ordo S : sesuai untuk penggunaan tertentu dalam jangka waktu tidak terbatas
b.                  Ordo N  : tidak sesuai digunakan untuk penggunaan tertentu.
2.      Kelas     : menunjukan tingkat kesesuaian dari masing-masing ordo. Ada 4 kelas ordo tanah yang sesuai da nada 2 kelas ordo yang tidak sesuai.
a.                  S1         : sangat sesuai, dengan satuan lahan dengan tidak ada atau hanya beberapa pembatas ringan.
b.                  S2         : sedang, satuan lahan yang memiliki lebih dari empat pembatas ringan dan tidak lebih dari 1 pembatas sedang yang dapat diperbaiki.
c.                  S3         : kurang sesuai, satuan lahan dengan pembatas lebih dari 3 pembatas sedang dan atau tidak lebih dari 1 pembatas yang berat.
d.                 N1        : tidak sesuai actual dan potensial, satuan lahan yang memiliki factor pembatas sangat berat yang dapat diperbaiki.
e.                  N2           : tidak sesuai actual dan potensial, satuan lahan yang memiliki factor pembatas yang sangat berat yang tidak dapat diperbaiki.
3.      Sub kelas          : menyatakan jenis factor pembatas pada masing-masing kelas. Dalam 1    sub kelas dapat mempunyai lebih dari 1 faktor pembatas.
4.      Unit        : kesesuaian lahan dalam tingkat unit merupakan pembagian lebih lanjut dari sub kelas besarnya atas besarnya factor pembatas.
5.                  Analisis Laboratorium
Sampel yang dari lapangan kemudian diteliti dilaboratorium yang meliputi sifat fisik dan kimia tanah. Sifat-sifat fisik yang diteliti adalah:
1.                   Tekstur
-                       Tekstur dengan metode hydrometer
2.                   Sifat kimia tanah
-                     Kapasitas tukar kation (KTK) dengan metode ekstraksi NH4 OAc 1 NpH7
-                     pH H2O dengan metode elektrometri (pH meter)
-                     C-organik dengan metode Walkley dan Black
-                     N tersedia dengan metode Alkaline dengan ekstrasi KMnO4
-                     P tersedia dengan metode Bray II
-                     K2O dengan metode ekstrasi HCl 25 %
-                     Kejenuhan basa (KB)


6.                  Luaran(output) yang dihasilkan
            Luaran (output) yang akan di hasilkan yaitu evaluasi kesesuaian tanaman kelapa sawit di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara bisa menjadi informasi untuk peneliti yang melakukan penelitian mengenai kesesuaian tanaman kelapa sawit didaerah ini.















III.             WAKTU PELAKSANAAN DAN SUMBER BIAYA
1.                  Waktu Pelaksanaan            
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2012 di Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara.
Matrik Pelaksanaan Kegiatan
No
Kegiatan
Mei
Juni
M 1
M
2
M 3
M 4
M 1
M 2
M 3
M 4

Persiapan
1.      Mengurus perijinan
2.      Mengumpulkan data-data sekunder
3.      Menyiapkan peta dasar
4.      Menyiapkan peta lapang
5.      Menyusun jadwal kegiatan
6.      Menyiapkan alat dan bahan survey









Survei Lapangan
1.      Pra-Survei
2.      Survei Utama
a.       Mengadakan pengamatan lapangan
b.      Pengamatan didaerah kunci
c.       Pengambilan contoh tanah
d.      Pembuatan peta tanah sementara










Analisis Laboratorium Contoh Tanah
Pembuatan Peta
Pelaporan













2.                  Sumber Biaya
Pekerjaan ini dibiayai oleh APBN Kabupaten Konawe Utara Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 129.720.000,00 (seratus dua puluh sembilan ribu tujuh juta dua ratus  ribu rupiah). Estimasi biaya evaluasi kesesuian lahan disajikan pada lampiran 1.

IV.             PENGENDALIAN LAPORAN PELAKSANAAN DAN PENILIAIAN PEKERJAAN

A.    Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Penyusunan survey pemetaan kesesuaian tanaman sawit  ( Elaeis quenensis Jacq) di Langgikima Kabupaten Konawe  Utara yaitu surveyor maupun konsultan dapat menghubungi :
1.      Tim Teknis atau Aparat Daerah lainnya, baik dari tingkat Propinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota
2.      Instansi teknik sektoral di daerah.

B.     Pengendalian Laporan Pelaksanaan

1.      Laporan Pendahuluan.
Laporan pendahuluan didalam pekerjaan berisikan mengenai latar belakang, tujuan pekerjaan, gambaran umum daerah perencanaan, metodologi pekerjaan, tahapan pelaksanaan pekerjaan serta hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini. Laporan pendahuluan diserahkan selama 3 (tiga) bulan kepada pemberi pekerjaan setelah surat perjanjian kontrak kerja ditanda tangani dan diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan Format A4. Tehnik penyajian laporan yaitu :
Ø  Laporan Pendahuluan, Data, Fakta dan Analisis, Konsepsi Rencana dan Rencana. diketik dengan menggunakan Program Microsoft Word dengan jarak 1,5 spasi dan kertas A4 putih polos margin 4 atas, 4 samping kiri, 3 samping kanan dan 3 bawah;
Ø  Dalam Lampiran dicantumkan seluruh peta-peta sesuai dengan substansi materi teknis yang dicetak dengan tinta warna pada kertas A4;
Ø  Dari seluruh peta-peta tersebut diambil sebagian peta-peta yang strategis dicetak dalam album peta dengan tinta warna pada kertas A4;
Ø  Sampul buku dan album peta di atur kemudian sesuai kesepakatan. Laporan Pendahuluan, Data, Fakta dan Analisis, Konsep Rencana dan Executive Summery dengan jumlah buku masing-masing 5 buah;
Ø  Rencana beserta lampiran peta dengan skala yang disesuaikan dengan ukuran kertas A0 yang dicetak dengan tinta berwarna dengan jumlah 5 buah;
Ø  Album peta dengan skala 1 : 50.000 dicetak dengan dengan ukuran A0 sebanyak 2 buah, data numerik dan teks direkam dalam CD (Compact Disk) dengan piranti lunak Program Microsoft Word sebanyak 1 CD;
2.      Laporan Draft Akhir
Laporan Draft Final didalam pekerjaan ini berisikan mengenai gambaran seluruh data perikanan budidaya, klasifikasi dan struktur data, rancang bangun SIG dan desain database digital. Laporan draft final ini diserahkan selama 4 bulan setelah surat perjanjian kontrak kerja ditanda tangani dan diserahkan sebanyak 5 (Lima) eksemplar dengan format kertas A4. Pada saat penyerahan laporan draft final ini diserahkan pula copy CD sebanyak 2 (dua) buah yang berisikan Peta Digital dan Database serta dokumentasi kegiatan.
3.      Laporan Akhir
Laporan final berisikan hasil perbaikan dari laporan sebelumnya dengan penajaman-penanjaman dari aspek substansi. Laporan final ini diserahkan selama 5 (lima) bulan setelah surat perjanjian kontrak kerja ditandatangani dan serahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan format kertas A4. Copy CD sebanyak 2 (dua) buah yang berisikan hasil-hasil perbaikan terhadap peta dan database serta dokumentasi kegiatan.
C.    Penilaian Pekerjaan
Penilaian pekerjaan dinilai berdasarkan hasil kerja yang termuat pada laporan pendahuluan, laporan draf akhir dan laporan akhir serta melalui Flow Chart  kegiatan (lampiran 2).
V.                TENAGA PELAKSANA

Tenaga pelaksana dalam survey pemetaan lahan pada kesesuaian tanaman sawit ( Elaeis quenensis Jacq) yaitu meliputi :
1.      Tenaga Ahli
a.       Ahli Planologi (Team Leader) : 1 Orang
Tenaga Ahli (Team Leader), disyaratkan Sarjana Strata 2 (S2) lulusan Perguruan Tinggi bidang Perencanaan Wilayah (Planologi) tahun dan memiliki pengalaman minimal 4 (delapan) tahun di bidangnya.
b.      ahli geologi : 1 orang
Tenaga Ahli, Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang Geologi dan berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.
c.       ahli benih: 1 orang
tenaga ahli sarjana strata 2 (S2) lulusan perguruan tinggi bidang ilmu benih dan berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga ) tahun.
d.      Ahli hama penyakit tanaman : 1 orang
tenaga ahli sarjana strata 2 (S2) lulusan perguruan tinggi bidang ilmu benih dan berpengalaman dibidangnya minimal 2 (tiga ) tahun
2.      Tenaga teknis : 2 orang
            Asisten Tenaga Ahli, disyaratkan Sarjana (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang Survey dan Pemetaan dan berpengalaman minimal 2 (tiga) tahun dibidangnya.
3.      Tenaga penunjang
            Tenaga penunjang pada pelaksanaan survey ini yaitu mahasiswa S1 sebanyak 3 orang.









VI.        PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja term of referenc (TOR) pelaksanaan kegiatan ini dibuat untuk menjadi acuan bagi semua pihak termasuk pihak pelaksana pekerjaan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan tanaman kelapa sawit di kecamatan Langgikima kabupaten Konawe Utara.

                                                                                   Kendari,     Desember 2011


Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan



Aljabar, SP.
Nip. 19890912  201102 1 002


Mengetahui/Menyetujui,


Pengguna Anggaran (PA)                            Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)




Dr. Hasmiranti arsali, Msi                                  Dr. Suraya  SP. Msi
Nip. 19890351 201101 2 002                        Nip. 19880303 200903 1 001








 


















No
Jenis Biaya
Unit
Frekuensi
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
1
Tranportasi
1 Tim
30 hari
      300.000,00
      9.000.000,00
2
Konsumsi dan Snack
10 Orang
30 hari
        50.000,00
      1.500.000,00
3
Akomodasi
1 Tim
30 hari
      600.000,00
    18.000.000,00
4
Sewa alat bahan





1. GPS
1 Unit
30 hari
        50.000,00
      1.500.000,00

2. Bor tanah
2 Buah
30 hari
        40.000,00
      2.400.000,00

3. Ring sampel
100 Ring
30 hari
          5.000,00
         500.000,00

4. Clinometer  
1 Unit
30 hari
        40.000,00
      1.200.000,00
5
Beli alat bahan





1. Alat survey
5 Paket
1 kali
      250.000,00
      1.250.000,00

2. Peta RBI
5 Lembar
1 kali
        50.000,00
         250.000,00

3. Peta administrasi
1 Lembar
1 kali
        50.000,00
           50.000,00

4. Peta pengg. Lahan
1 Lembar
1 kali
        50.000,00
           50.000,00

5. Peta curah hujan
1 Lembar
1 kali
        50.000,00
           50.000,00
6
Pengadaan ATK
1 Paket
1 kali
      350.000,00
         350.000,00
7
Biaya analisis sampel
1 Paket
4 kali
   5.000.000,00
    16.000.000,00
8
Honor surveyor





1. Tenaga inti
3 orang
30 hari
      600.000,00
    36.000.000,00

2. Tenaga pembantu
5 orang
30 hari
      200.000,00
    30.000.000,00

3. Tenaga lokal
3 orang
30 hari
        90.000,00
      8.100.000,00
9
Pembuatan peta





1. Peta kerja lapang
4 Lembar
1 kali
        80.000,00
         320.000,00

2. Peta hasil survey
4 Lembar
1 kali
      150.000,00
         600.000,00
10
Pembuatan laporan
3 Rangkap
1 kali
      200.000,00
         600.000,00
11
Biaya tak terduga
         -
      -
              -
      2.000.000,00

Total



  129.720.000,00